Nusantara Satu-Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) diselenggarakan di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan, senin (23/9/2019) Palembang.
Kegiatan tersebut dihadiri Kadinkes Sumsel, Lesty Nuraini, Ketua Umum PPPKMI Pusat, Dr. Dra. Rita Damayanti, MSPH, Dewan Pembina PPPKMI Pusat, Ketua Pelaksana Rakernas yang merupakan Ketua Pengda PPPKMI Sumsel Dr Nur Alam Fajar, S. Sos, M.Kes, Rektor Universitas Sriwijaya Prof. H. Anis Saggaf, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Ketua Organisasi Profesi (IAKMI, PPNI, IBI dan IDI),Direktur RS Mata Provinsi Sumsel, RSUP Moch Hoesin Gigi dan Mulut.
Usai pembukaan rakernas, Kadinkes Sumsel menerangkan, Pemprov Sumsel sangat mendukung kegiatan ini, karena merupakan salah satu mitra PPPKMI ini untuk mewujudkan Sumsel Sehat untuk semuanya.
“Kita perlu membangun menertibkan PHPS ini seluruh tatanan prilaku hidup bersih dan sehat diseluruh tatanan, mulai dari tingkat provinsi sampai ketingkat desa, inilah perlunya tenaga tenaga promotor, dari pada kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Lesty menuturkan, melalui wadah PPPKMI ini kita berharap kofetensi dari pada promotor promotor ini dapat dijaga, terstandarkan melalui promotor kesehatan ini bisa bersama.
“Kesehatan ini sangat luas sehingga kita melibatkan seluruh sektor lintas semua bergerak bersama, mewujudkan rakyat yang sehat, bagaimana mengedukasi mereka dan prilaku mereka agar bisa secara mandiri menjaga kesehatan juga berprilaku sehat, “bebernya
“Ini perlu diseluruh tempat seperti, Institusi, tempat umum, Pendidikan, Dikantor kantor, Sekolahan, semuanya perlu tatanan PHBS, ini memerlukan tenaga tenaga promotor kesehatan masyarakat,” tambanya.
Lebih lanjut Lesty mengungkapkan, peserta yang hadirpun lebih dari 10 provinsi yang turut hadir di Rakernas ini, dalam mewujudkan Sumsel Sehat.
“Mari kita perengi penyakit tidak menular sehingga kita harapkan nanti semua Universitas sudah membangun Pospindu Ptm,” ucapnua.
Menanggapi polusi Asap kadinkes menjelaskan, dari nilai Ispu tanggal 1-15 kondisinya sedang dan sehat, tetapi setelah tanggal 15-16 sudah menuju ke tidak sehat. Untuk nilai angkanya masih dibawah 200, kriterianya sendiri kalau 0-50 itu sehat, 50-100 itu sedang dan 100-200 itu tidak sehat.
“Di Sumsel kita kurang lebih 147, 135 itu dari nilai Ispu seharian, kalau dilihat perjam itu tinggi. Nilai Ispu yang kita dapatkan dari dinas lingkungan hidup masih dikategori tidak sehat,” urainya.
Saat bersamaan Rektor Universitas Sriwijaya pun mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rakernas PPPKMI merupakan inisiasi pengiat kesehatan mereka mempromosikan kesehatan. Jadi harus dijaga, mereka juga membentuk komunitas komunitas, mulai dari Nasional, Provinsi, Kabupaten sampai kekeluarga, Kecamatan, Kelurahan sampai ke keluarga,
“Kegiatan ini seluruh Indonesia, para pengiat ini adalah bagaimana upayanya orang jangan sampai sakit, selama ini kita hanya membiarkan yang sakit diobati, makanya jadi rumah sakit, saya berharap nanti Universitas Sriwijaya melalui LKM digencarkan lagi dan kalau ini berhasil harapan kita pasti yang sakit berkurang, ” katanya.
“Saya menyarankan kepada Kadinkes sampaikan kekementeri dibuat Rumah Sehat, rumah untuk orang orang sehat untuk dapat mengontrol kesehatannya, jangan sampai sakit, ” ucapnya singkat
Ketua panitia juga ketua Pengda PPPKMI Sumsel Fajar menambahkan, Rakernas ini adalah yang pertama, untuk di Sumsel ini langsung dua agenda sekaligus dijadikan satu, semua ini tujuannya satu, untuk mewujudkan masyarakat kita sehat sejahterah dimulai dari diri sendiri.
Undangan yang hadirpun dari berbagai tempat, baik Nasional, Daerah, Kecamatan Kabupaten/Kota yang tujuan utamanya satu, bagaimana paham dan sadar sehat itu merupakan investasi yang mahal.
“Selama ini kita terbalik banyaklah yang berobat, itulah yang menyebabkan BPJS kita rugi, karena kesehatan itu ada didiri kita sendiri akan pentingnya sehat itu. Langkah awal ini kita menyamakan persepsi dulu, dalam wadah ini kita dapat berpikir bersama, apa yang harus kita lakukan, untuk mewujudkan indonesia sehat, selama ini kita bilang Indonesia sehat tetapi nyatanya untuk diri sendiri saja belum sehat, “pungkasnya. (Akip)