Nusantara Satu-Irjen Kementrian Perdagangan, Srie Agustina, didampingi Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, meninjau Pasar KM 5 dan Lemabang, Minggu (28/4).
Pada peninjauan tersebut juga dilakukan operasi pasar khusus komoditas Bawang Putih yang dijual ke pedagang dengan harga Rp 20.000 / kilogram, agar dijual ke konsumen Rp 30.000 / kilogram.
Irjen Kementrian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan, tugasnya dibantu Pemda adalah melakukan pemantauan harga. Dalam waktu seminggu ini, terjadi kenaikan harga Bawamg Putih dan Bawang Merah.
“Kita ke pasar langsung action dengan melakukan Operasi Pasar (OP). Kita bukan ke konsumen tapi ke pedagang. Untuk hari ini, kita ke Pasar KM 5 dan Lemabang. Kemudian dilanjutkan ke Pasar Cinde, Pasar 16 dan Pasar 10 Ulu. Kita siapkan pasokan 8 ton bawang putih untuk 5 pasar tersebut. Kalau masih belum bisa menekan harga, maka kita suplai lagi,”ungkapnya.
Untuk harga harga bawang merah, lanjut dia, memang terjadi kenaikan. Tapi sudah mulai turun dari Rp 50 ribu perkilogram menjadi Rp 36 ribu perkilogram. Pasalnya, beberapa daerah di Bima, brebes dan Sulawesi sudah mulai panen.
“Kalau suplainya sudah banyak, harga bawang merah akan turun,”katanya.
Ketika ditanya asal komoditi bawang putih, Srie, menuturkan, bawang putih ini impor dari Cina.
“Kita belum mampu memproduksinya. Untuk kebutuhan nasional kita butuh 450 ribu ton bawang putih. Yang baru didatangkan baru 115 ribu ton. Sisanya masuk bertahap. Berapapun yang dibutuhkan daerah, kita siap suplai. Operasi Pasar (OP) ini bertujuan mengembalikan harga seperti dulu. Ini kita kerjasama dengan importir,”ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakaan, peninjauan ke pasar ini bukan hanya ritual setiap menjelang hari besar keagamaan. Tapi harus dilakukan setiap saat ada kenaikan harga pangan. “Ada penurunan harga komoditas seperti sayur. Komoditas lainnya seperti daging, beras, minyak itu masih stabil,” katanya.
Untuk bawang putih, kata Herman Deru, ini dibantu Irjen. Bawang putih dijual Rp 20 ribu perkilogram ke pedagang. Untuk kemudian dijual ke konsumen Rp 30.000 / kilogram.
“Tidak boleh ada yang menimbun komuditas kebutuhan pokok. Saya sudah koordinasi dengan Kapolda. Kalau ada yang main-main, ada sanksinya. Ini Irjen yang datang. Kalau masih ada esklasi, akan dipantau lagi oleh Irjen dan Bulog,”ungkapnya.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Muhammad Yusuf Salahuddin, menambahkan, untuk stok daging tidak perlu khawatir, karena mencapai 125 ton.
“Insyaallah mencukupi hingga Idul Fitri. Kalau tidak, maka kami minta tambah lagi ke pusat,”katanya.
Lebih lanjut Yusuf, menjelaskan, kalau pihaknya menyediakan daging beku dengan harga Rp 80 ribu perkilogram.
“Masyarakat yang butuh daging beku, bisa datang ke gudang kami di Jalan Perintis. Untuk stok beras ,kita aman hingga 9 bulan kedepan. Apalagi Sumsel memasuki musim panen. Kita akan terus melakukan stabilisasi harga pangan,”ujarnya. (M. Akip)