Nusantara Satu-Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin, meresmikan Posko dan melantik Pengurus Rumah Kiai Ma’ruf Amin (KMA) Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), serta Silaturahmi kepada para Kiai dan Ulama Se-Sumsel, di gelar di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (11/1).
Dalam sambutannya, Cawapres Jokowi, K.H. Ma’ruf Amin, mengatakan, terima kasih kepada pengurus KMA Nasional dan Sumsel yang sudah membentuk koordinator.
“Banyak yang bertanya kenapa Maruf Amin mau menjadi cawapres. Padahal saya sudah menjadi Ketua Nahdahtul Ulama (NU). Saya di desak ulama untuk maju. Tidak benar NU mengitimidasi, apalagi mengancam. NU menawarkan, kalau Pak Jokowi memilih cawapres dari NU. Maka NU akan all out mendukung Jokowi. Saya bersyukur karena yang dipilih Kiai jadi Cawapres,”katanya.
Ma’ruf Amin menuturkan, Gubernur Jatim itu santri perempuan. Jadi jangan putus asa. Kita doakan ada Presiden dari santri Sumsel. Ma’ruf Amin dan Jokowi adalah perpaduan nasionalis dan ulama Islam.
“Ma’ruf Amin dan Jokowi adalah perpaduan nasionalis dan ulama Islam,”ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Kiai Maruf Amin Pusat KH Ahmad Bagja mengatakan peresmian posko dan pelantikan pengurus rumah KMA Provinsi sudah dilakukan di 20 provinsi. Targetkan akhir Februari terbentuk diseluruh Indonesia
“Saya minta pengurus KMA ini melawan hoaks. Aplikasinya sudah ada, di masjid mana orang yang membikin hoaks kita tangkal. Kita ingin menjaga kiai, dari hal yang tidak bermoral. Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah simbol umaro dan ulama,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, baru terjadi di indonesia, Pak jokowi dan Ma’ruf Amin yang menunjukkan karakter negara bisa maju. Pertama kerja keras dan doa. Mendapat kepercayaan yang luar biasa.
“Tidak ada daerah yang tidak ada NU. Momentum ini untuk menyatukan NU. Kita punya kekuatan, itu yang menyatukan bangsa, menegakkan bangsa. Itu tidak boleh diinjak. Kita harus menjaganya. Kita tidak hanya relawan, kita sedang menjaga bangsa dan keutuhan NKRI,”ujarnya. (M. Akip)