Nusantara Satu-Kepala SMK Negeri 3, Dra. Hj. Hernawati, MM, meminta kepada 415 siswa yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) agar meraih nilai tinggi, dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi, Senin (25/3).
Drs. Hj. Hernawati, mengatakan, Alhamdulilah tahun ini yang ikut UNBK berjumlah 415 siswa. Terdiri dari 5 jurusan yakni 150 siswa Jurusan Akutansi, 132 siswa Administrasi Perkantoran , 36 siswa jurusan Pemasaran, 33 jurusan Usaha Perjalanan Wisata dan 64 siswa Perhotelan. UNBK dibagi 3 sesi dengan 160 komputer dan 6 Server.
“Pelaksanaan UNBK 4 hari. Yakni hari pertama Bahasa Indonesia. Hari kedua Bahasa Inggris. Hari ketiga Matematika dan hari keempat teori kompetensi,”ungkapnya, saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Ketika ditanya kendala pada pelaksanaan hari pertama, Hernawati, menurutkan, Alhamdulilah, tidak ada kendala. Pasalnya sebelum pelaksanaan UNBK, pihaknya sudah mempersiapkan sarana dan prasarana sesuai juknis yakni komputer, server dan genset 40.000 KVA.
“Kita sudah melakukan sosialisasi ke siswa, orang tua siswa, komite dan guru. Selain itu, kita juga sudah memberikan latihan soal, doa bersama, simulasi 2 kali dan melakukan geladi bersih,” katanya.
Hernawati berharap, siswa sukses dalam mengikuti UNBK ini.
“Kita doakan siswa sehat selama mengikuti UNBK. Memang UN tidak menentukan kelulusan, tapi menentukan masa depan, misalnya melanjutkan kuliah serta untuk melamar pekerjaan. Disetiap ruang ada token sesuai server, ada pasword. In Sha Allah security keamanan soal makin baik dan setiap komputer berbeda -beda soalnya,” ungkapnya.
Salah seorang siswa, Nabila, mengatakan, ujian Bahasa Indonesia, tidak susah.
“Harapan saya apapun yang dipelajari disekolah masuk semua. Karena takut dapat nilai kecil,” kata siswa Jurusan Pariwisata ini.
Kepala Bidang (Kabid) SMK, Diknas Provinsi Sumsel, Erlina, mengatakan, pelaksanaan UNBK SMK berlangsung pada 25 – 28 Maret 2019. Yang mengikuti UN SMK berjumlah 3.0261 siswa Sumatera Selatan SMK Negeri dan swasta.
“Dalam pelaksanaan UN hari ini ada kendala sedikit dari PLN di Pali. Tapi mereka bisa atasi karena semua SMK yang ikut UNBK Itu diwajibkan untuk siap genset mengantisipasi jika ada pemadaman listrik. Memang UN itu tidak menentukan kelulusan siswa. Tetapi ketika mereka ingin bekerja dan mereka ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi, nilai UN menjadi pertimbangan,” ujarnya. (Marzuki)