Beranda Ogan Komering Ilir Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung Tak Tersedia Anti Bisa Ular dan Rabies

Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung Tak Tersedia Anti Bisa Ular dan Rabies

55
0

Kayuagung, OKI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung merupakan rumah sakit tipe C milik Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang beralamat di Jalan Letjen Yusup Singedekane. Rumah sakit ini menyelenggarakan pelayanan kesehatan, termasuk penyembuhan, pemulihan, serta memiliki fasilitas pelayanan rujukan, rawat jalan, dan unit gawat darurat (UGD) 24 jam.

Namun sangat disayangkan, rumah sakit ini belum memiliki obat anti bisa ular (ABU) dan anti rabies. Tahun ini (2025) dilaporkan telah terjadi dua kasus warga meninggal dunia akibat gigitan atau patukan ular berbisa. Saat korban dibawa ke ruang UGD RSUD Kayuagung, pihak rumah sakit menyampaikan bahwa obat anti bisa ular (ABU) tidak tersedia. Pihak rumah sakit kemudian merujuk pasien ke rumah sakit di Palembang. Dalam perjalanan menuju Palembang, korban meninggal dunia.

Selain itu, RSUD Kayuagung juga belum memiliki vaksin anti rabies. Beberapa kali terjadi kasus gigitan anjing, pihak UGD menyampaikan bahwa vaksin anti rabies tidak tersedia dan menyarankan pasien untuk berobat ke puskesmas terdekat sesuai domisili masing-masing.

Media yang tergabung dalam Forum Wartawan OKI Bersatu (Forwaki) mengonfirmasi hal ini kepada Direktur RSUD Kayuagung dan diterima oleh Kasubbag Humas, Aidil Fitriansyah, di ruang kerjanya pada 7 Oktober. Ia membenarkan bahwa obat anti bisa ular memang belum tersedia.

“Memang dulunya kami tidak pernah memiliki anti bisa ular (ABU). Saat ini kami sudah melakukan pemesanan melalui distributor atau pabrik, tetapi proses pemesanan tidak mudah dan membutuhkan waktu cukup lama. Kami hanya memesan empat botol untuk tahun ini, itu pun harus menunggu beberapa bulan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk vaksin anti rabies merupakan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penanganan awal bagi pasien yang mengalami gigitan hewan penular rabies dilakukan di puskesmas sesuai wilayah tempat tinggal pasien.

(Ukik Forwaki)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini