Nusantara Satu-Polres Metro Jakarta Barat bersama Kodim 0503/JB menggelar silaturahmi dan diskusi bersama dengan Warek – 3 bidang Kemahasiswaan Se-Jakarta Barat, diadakan di Ballroom Victory 2-3 Hotel Ciputra Jakarta Barat, Rabu (9/10/2019).
Dihadapan para mahasiswa, dalam sambutannya Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi.SIK.MH, mengatakan, pihaknya sengaja melaksanakan diskusi terkait fenomena demonstrasi/penyampaian pendapat dimuka umum yang jadi tanggung jawab kita bersama.
“Penyampaian pendapat dimuka umum dijamin oleh UU dimana POLRI wajib mengamankan adanya mekanisme pemberitahuan kepada Polri serta adanya hak dan kewajiban yang harus ditaati.” Ucapnya Kapolres.
Namun pada pelaksanaannya ada fenomena lain sangat identik dengan kejadian tanggal 21-22 mei yaitu mengarah kepada kerusuhan.
Demontrasi mulai melibatkan mahasiswa dan pelajar. Disamping demo yang elegan ternyata ada juga mengusung faham khilafah dan demonstrasi yang bertujuan menggagalkan pelantikan Presiden.
Fenomena anarko (aliran yang mengusung kekerasan/anarki) sudah masuk Jakarta Barat.
“Ada rencana dari mereka untuk mencari triger dan martir untuk menggulingkan pemerintah jangan sampai mahasiswa jadi korban.” Kata Kombes Pol Hengki Haryadi.
Ditempat yang sama, Dandim 0503 Jakarta Barat Kolonel Kav Valian Wicwmaksono S.Sos, mengatakan, kejadian dalam kurun 2 minggu yang lalu terimbas di wilayah Jakarta Barat pada pada tanggal 3, 24, 25, 30.
Khususnya diwilayah Slipi yang berbatasan langsung dengan gedung DPR/MPR RI, akhirnya dibubarkan paksa karena relatif anarkis.
“Ada massa bertujuan ingin membenturkan TNI dan Polri. Akan tetapi TNI dan Polri di Jakarta Barat sangat solid. Apabila ada massa yang anarkis maka itu yang harus dihalau oleh TNI.” Tandasnya Dandim.
Sementara, Adiyanto Direktur Kemahasiswaan Universitas Tarumanegara menjelaskan, aksi mahasiswa Untar selalu berkoordinasi dengan pihak Universitas.
“Dari Universitas menyarankan agar silahkan melaksanakan Unras akan tetapi sesuai dengan UU yang berlaku.”
Direktur Kemahasiswaan STIE Trisakti, Teguh menyampaikan, pihak kampus telah mengeluarkan pernyataan bahwa perkuliahan berjalan seperti biasa.
Senat mahasiswa juga mengatakan tidak turun namun kenyataanya ada yang turun dan itu menjadi tanggung jawab pribadi.
Hal yang sama pun dikatakan Widodo selaku Warek III Non Akademik Univirsitas Empu Tantular, ia mengharapkan adanya sosialisai masalah keamanan dari Polri terkait bahaya narkoba dan radikalisme di lingkungan Kampus.
“Dari Polri dan TNI diharapkan menjadi Inspektur Upacara atau melatih displin PBB baris-berbaris di Kampus,” Harapnya. (IS)