Nusantara Satu-Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya, menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumsel, digelar di Hotel Swarna Dwipa, Kamis (11/4).
Dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menekankan agar direksi BPR Sumsel menurunkan kredit macet agar kondisi perusahaan bisa lebih sehat.
Wakil Gubernur Mawardi Yahya mengatakan, Direksi BPR Sumsel menurunkan kredit macet agar kondisi perusahaan bisa lebih sehat. Karena selama ini kredit macet mencapai 64 %. Namun, itu bisa turun sejak tahun lalu.
“Kita berikan penjelasan bahwa dalam melakukan transaksi harapaan kita sesuai tujuan. Yakni membantu kegiatan ekonomi fokus ke UMKM. Supaya fokus disana. Pekerjaan rumah terbesar BPR Sumsel adalahmengnolkan NPL atau kredit macet. Tahun lalu, kredit macet di BPR sudah turun menjadi 39 persen. Harapan kita tahun depan kredit macet turun menjadi 15 persen. Pasalnya, kalau dibawah 15 persen kita aman, dan sehatlah,”ungkapnya.
Lebih lanjut Mawardi mengungkapkan, terkait komisaris BPR Sumsel sudah ada beberapa calon komisaris diajukan.
“Himbauan dari OJK, sudah ada komisaris baru pada September. Itu kita harapkan bisa segera diselesaikan,”katanya.
Sementara itu, Dirut BPR Sumsel, Marzuki, menambahkan, pihaknya bersyukur tahun 2018 karena sudah menyelesaikan setengah kredit macet.
“Tahun ini kita mengusahan selesaikan sengahnya lagi. Untuk total Rp 194 miliar aset, untuk penghimpunan DPK Rp 87 miliar. Kemudian, penyaluran kredit Rp 42 miliar tahun lalu. Kita optimis kredit macet tahun ini bisa berkurangnya. Pasalnya tahun lalu, bisa berkurang kredit macet hingga setengahnya. Untuk komisaris, kita kekurangan 2 komisaris, In Sha Allah ada September sudah ada. Calon-calonnya sudah ada,”ungkapnya.
Ketika ditanya target laba, Marzuki mengungkapkan, pihaknya menargetkan meraih keuntungan Rp 1,8 miliar.
“Kita sudah ada cabang di Lahat dan Sekayu. Alhamdulilah Pemprov Sumsel mensuport,”ujarnya. (M. Akip)