Nusantara Satu-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Komering Ilir (OKI) mengaku kesulitan mendistribusukan logistik Pemilu 2019 karena minim anggaran, Kamis (11/4).
Dalam sambutannya Ketua KPU OKI, Dery Siswandi, mengatakan, selain jalur distribusi, anggaran yang dinilai minim menjadi hambatan pendistribusian logistik Pemilu 2019, yang hanya tinggal dalam hitungan hari.
“Tahun 2019 ini kami harus legowo, (anggaran distribusi logistik) Rp1,8 miliar dengan lima jenis kotak suara,” ungkapnya, di Kantor Bupati OKI.
Menurutnya, dengan anggaran sejumlah itu hampir dapat dipastikan menyulitkan KPU dalam pendistribusian logistik. Baik saat mengantar ke PPK dan PPS, maupun untuk kepulangan logistik. Apalagi, tambahnya jumlah logistik pemilu kali ini lebih banyak dibandingkan Pemilu 2014 dan Pilkada 2018 lalu.
“Pemilu 2014 itu dengan empat jenis pemilu anggaran Rp2,8 miliar, dan Pilkada 2018 saja dianggarkan Rp2,6 miliar untuk hanya dua jenis surat suara. Sedangkan 2019 hanya Rp1,8 miliar ini dikhawatirkan pergi pacak, balek berejo (bisa pergi tidak bisa pulang),”katanya.
Dia menuturkan, kekhawatiran ini sejalan dengan luas wilayah dan kondisi geografis Kabupaten OKI.
“Ini perlu dipikiran bersama agar bagaimana ini bisa lancar baik pergi maupun pulang. Dari hitungan kami ini akan menjadi masalah, karena biaya distribusi logistik di OKI ini bukan hanya daratan, tapi juga wilayah perairan,”ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Bupati OKI, Iskandar mengungkapkan, memang secara anggaran pemerintah daerah (Pemda) tidak bisa menganggarkan untuk pelaksanaan pemilu 2019. Karena sudah dibiayai melalui APBN. Namun, sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk turut menyukseskan pelaksanaan pemilu.
“Tadi sudah disampaikan KPU masalah yang ada, terbayangkan apa kendalanya. Pemerintah berkewajiban membantu penyelenggaraan Pemilu 2019 sesuai undang-undang yang ada, tapi kita harus sukseskan ini. Jangan sampai terjadi di OKI kita gagal melaksanakan pemilu karena kendala anggaran dan logostik,”katanya.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah daerah mengharapkan agar pihak perusahaan dapat bekerja sama untuk menyukseskan pesta demokrasi ini. Pasalnya, di OKI ada banyak perusahaan yang notabene mempunyai akses dan fasilitas yang diharapkan bisa mempermudah dalam hal distribusi logistik.
“Saya minta semua terlibat dan bertanggungjawab untuk menyukseskan Pemilu. Ini hajat besar bangsa. Perusahaan adalah bagian dari OKI yang merupakan mitra Pemkab OKI, mari sukseskan pemilu ini, kalau tidak nanti ini akan menjadi catatan. Mari komitmen sukseskan dan apa yang jadi kendala tadi, seperti jalan rusak agar akses perusahaan bisa dibuka. Tolong dibantu, perusahaan yang punya sarana, fasilitas,”ungkapnya.
Salah seorang perwakilan perusahaan PT Tania Selatan, Mulyadi, mengungkapkan, pada prinsipnya pihaknya siap membantu proses distribusi logistik pemilu.
“Kami siap membantu distribusi logistik Pemilu ini. Selanjutnya apa yang dibutuhkan kami siap, standby,”katanya.
Sedangkan menurut, Kapolres OKI, AKBP. Doni Eka Syaputra, SH, S. IK, MH, mengatakan TNI/Polri menjamin stabilitas keaman menjelang hingga paska pemilu 2019 di OKI. Pihaknya telah menyiagakan sebanyak 756 personil khusus, ditambah 500 babinsa, serta 5.000 linmas untuk pengamanan pemilu di Kabupaten OKI.
“Kita bersama menjamin keamanan pemilu mulai dari distribusi, Saat pemilihan, penghitungan hingga nanti penetapan. Dansemua personil tersebut akan siagakan pada 2.185 TPS di mulai H-2,”ujarnya. (Neng Isah)