Nusantara Satu-Organisasi Perempuan Api Kartini mengadakan Diskusi Publik ‘meningkatkan peran politik perempuan dalam Pemilu Serentak 2019’. Acara ini di gelar di Cafe Lord, Jalan Pom, Rabu (14/3).
Acara yang menghadirkan dua narasumber perempuan tangguh dan potensial, Dewi Ratih Anggraini, S.IP (Akademisi) dan Galuh Sito Remi, S. Pd (Tokoh perempuan). Didalam diskusi ini memaparkan tentang sudut pandang partisipasi perempuan dalam berpolitik, membahas tantangan dan hambatannya mengenai hambatan sosio ekonomi, politis dan kelembagaan. Serta pribadi dan psikologis. Dengan lemahnya sistem dipemerintah mengenai masalah pelecehan terhadap kaum perempuan, rendahnya pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Menurut Galuh Sito Remi, sangatlah sederhana jika kita memiliki kemauan seperti menjadi tim relawan, menjadi tim sukses, semua kembali kekesadaran perempuan itu sendiri, bagaimana mendorong perempuan lebih masif dalam hal hal substansi. Walaupun saya baru berpolitik tetapi saya tidak minder, walau pun selama ini kaum perempuan selalu bersaing dengan kaum laki-laki, karena masih banyak orang yang meragukan kemampuan perempuan.
“Politik kotor itu adalah orang-orangnya. Pada dasarnya politik tidak ada yang kotor, yang penting kita tau permasalahan itu saja,” ungkapnya.
Pada kesempatan lain Ratih juga mengungkapkan sudut pandangannya, selalu ingin mensejahterakan rakyat, tanpa mengabaikan keluarga, anak dan suami. Pandangan saya politik itu sama saja dengan organisasi.
“Namun politik lebih komplit sedangkan organisasi hanya untuk kepentingan organisasinya saja. Jika saya diberi kesempatan duduk diparlemen, Daya akan lebih terjun kemasyarakat lebih dekat lagi, perjuangkan dengan dana aspirasi yang ada,” katanya.
Dia menuturkan, bandingkan cara berpikir yang lebih baik lagi semua akan memperbaiki apa yang belum di perbaiki.
“Saya akan memperbaiki apa yang belum diperbaiki oleh legislatif yang sudah-sudah. Saya punya ilmu dengan ilmu tersebut saya akan berikan kepada masyarakat,” ujarnya. (Marzuki)