Nusantara Satu-Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru saat Live Talkshow TVRI bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri dengan tema “Sinergi KPK dan BPKP Dalam Pengawasan Penanganan Pandemi Covid-19”.
Herman Deru mengatakan dalam penanganan Covid-19 yang terpenting adalah bagaimana agar penyebaran virus ini terhenti dan masyarakat yang terjangkit dapat segera disembuhkan.
“Untuk itu, pada penggunaan anggaran penanganan Covid-19, banyak hal telah dilakukan Pemprov Sumsel seperti pemberian insentif kepada petugas kesehatan yang menjadi garda terdepan,” ungkapnya.
HD menambahkan, hal lain yang tidak kalah penting adalah pembangunan yang harus tetap berjalan, karena pemda memiliki RPJMD yang harus dicapai diantaranya melalui sektor perekonomian dan pendidikan.
“Kita terus bekerja keras agar bagaimana protokol kesehatan dan perekonomian di masyarakat harus tetap berjalan,” tandasnya.
Dikesempatan itu juga Ketua KPK RI, Firli Bahuri mengatakan, ditengah Pandemi Covid-19 saat ini KPK fokus pada penggunaan anggaran penanganan Covid-19 karena pemerintah juga konsen dan fokus terhadap keselamatan masyarakat.
Ketua KPK RI, Firli Bahuri yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda Sumsel itu, mengapresiasi langkah terobosan atau ide baru Pemprov Sumsel dalam penanganan pandemi Covid-19 saat ini. Terlebih dengan memberikan bantuan kepada 17 ribu lebih mahasiswa baik dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Sumsel yang mendapatkan Rp. 1 juta per orang.
Menurutnya, selain fokus terhadap penanganan, Pemprov Sumsel juga konsen pada sektor ekonomi dengan memastikan roda perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan baik, termasuk juga dibidang pendidikan.
Turut hadir Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Dr. Akhmad Najib, S.H., M.Hum., dan para kepala OPD dilingkungan Pemprov Sumsel.


