Nusantara Satu-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sumsel Cinta NKRI melakukan aksi damai di depan Mapolda Sumsel. Mereka mendukung penuh TNI dan Polri yang berperan aktif dalam pengamanan dan penjagaan demokrasi di Indonesia, Sabtu (1/6).
Ketua Lembaga Investigasi Negara Sumsel yang turut hadir dalam aksi tersebut, Bambang Nugroho, akrab dipanggil Ratu Anom mengatakan, pasca Pemilu 2019, seharusnya semua pihak yang terlibat didalam kontestasi politik baik pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun Pileg agar mengakhiri semua konflik kepentingan dan egoisme kekuasaan. Mengembalikan proses demokrasi tersebut secara konstitusional dengan menyerahkan kewenangan kepada penyelenggara Pemilu yakni KPU.
Bahwasanya KPU sebagai institusi yang telah mendapat legalitas dan legitimasi dari seluruh rakyat Indonesia melalui representasi perwakilan rakyat, yakni DPR RI. Seharusnya lembaga KPU dijaga dan dilindungi independensi serta kredibilitasnya oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Ada beberapa kelompok mayarakat yang mengklaim diri serta gerakan politiknya mengatasnamakan rakyat Indonesia, termasuk mengatasnamakan umat Islam Indonesia, menurut hemat kami tidaklah mencerminkan suara rakyat Indonesia. Bukan mencerminkan suara masyarakat serta umat Islam Sumsel,”ungkapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pasca penetapan hasil perhitungan suara pilpres oleh KPU RI, telah terjadi beberapa gerakan politik oleh sekelompok pihak yang mengklaim terjadi kecurangan pemilu. Yang awalnya terpusat di Jakarta, namun pada waktu terakhir ini dicoba dibawa mereka untuk menjadi issu daerah termasuk di Sumsel.
Oleh karena itu, lanjut Anom, Aliansi Masyarakat Sumsel Cinta NKRI, secara tegas menyatakan sikap yakni mendukung penuh semua tahapan pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan Pileg yang telah berjalan secara konstitusional oleh pihak penyelenggara pemilu (KPU, PPK, PPS, KPPS) dan peran pihak pengawas pemilu (Bawaslu, Panwascam, PPL).
“Mendukung penuh peran aktif pihak Polri dan TNI sebagai pengaman dan penjaga demokrasi di Indonesia. Dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap sikap tanggap, lugas dan cepat kedua institusi tersebut terhadap berbagai situasi dan kondisi politik yang bisa mengancam stabilitas polisi dan keamanan negara, dari ancaman pihak yang tidak bertanggungjawab yang bertujuan untuk merusak keutuhan NKRI,”katanya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Aksi Aliansi Masyarakat Sumsel Cinta NKRI yakni Ir. Suparman Romans, menambahkan, mendukung penuh kebijakan dan langkah taktis Polri dan TNI di dalam melakukan penanganan terhadap aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok massa perusuh yang menyusup didalam aksi damai pendukung pasangan 02 pada tanggal 21 Mei 2019 di depan Kantor Bawaslu RI sehingga menimbulkan korban jiwa.
“Kami sangat mempercayai institusi TNI dan Polri sebagai benteng pengamanan Pancasila dan NKRI. Oleh karena itu, kami mengecam atas tudingan serta provokasi dari pihak yang punya kepentingan dan agenda politik yang bertujuan untuk memancing situasi aksi damai tanggal 21 Mei menjadi Cheos, dengan menebar isu dan menjustifikasi bahwasanya pihak polri yang melakukan penembakan penembakan yang menimbulkan korban jiwa,”ungkapnya.
Dia menuturkan, pihaknya mengecam keras statemen politik berbungkus agama yang menuntut mundurnya kapolri. Yang merupakan salah satu putra terbaik bangsa dari Sumsel, yang telah berjasa meruntuhkan cengkraman tirani kekuasaan pemimpin Orde Baru yang telah mengkebiri demokrasi bangsa selama 32 tahun. Dan mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai aparat keamanan negara yang berdiri tegak lurus menjalankan aturan hukum tanpa pandang bulu.
“Mendukung sepenuhnya langkah TNI dan Polri untuk menindak oknum perusuh yang mendompleng gerakan aksi massa 21 Mei 2019. Serta mendesak TNI dan Polri untuk mengusut tuntas oknum intelektual yang bermain dibalik perusuh tersebut. Kami juga mendukung sepenuhnya sikap tegas dan konsisten Kapolri untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum dari ulah sekelompok orang yang bermain politik yang mengatasnamakan agama. Kami sebagai bagian dari umat muslim merasa sangat terganggu dengan isu yang dikembangkan oleh pihak tersebut karena tidak sesuai dengan fakta yang ada,”ujarnya. (M. Akip)