Nusantara Satu-Puluhan masyarakat yang menamakan dirinya Permerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI) menggelar aksi damai didepan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Aksi yang digelar, Jum’at (8/11) dimulai sekitar Pukul 09.20 Wib ini guna meminta kepada DPRD Kabupaten OI agar mengusut tuntas atas sejumlah dugaan korupsi Dana Desa di Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel.
Koordinator Aksi Des Lefri didampingi Yovi Meitaha saat dilokasi menjelaskan, aksi yang digelar ini guna meinta DPRD OI agar mengusut tuntas secara turun langsung kelapangan terkait dugaan korupsi dari hasil investigasi pihaknya dilapangan.
“Kami dari Lembaga POSE RI meminta agar DPRD OI segera mengusut tuntas atas dugaan penyinpangan Dana Desa tahun 2015, 2016, 2017 sampai 2018, juga adanya dugaan penyimpangan Dana Bumdes tahun 2017 dan 2018. Dan hal ini murni hasil investigasi Tim Lembaga kami secara cek dan ricek serta informasi yang diperoleh dan dapat diyakini kebenarannya, “tuturnya.
Dikatakannya, patut diduga dengan kuat bahwa BUMDes Desa Tanjung Atap tahun 2017 dan 2018 terindikasi digelapkan oleh Kepala Desa (Kades) Tanjung Atap yang merangkap jabatan sebagai Bendahara BUMDes. Dana BUMDes dengan besaran Rp. 60.000.000 yang dipinjamkan kepada pihak yang meminjam sedari bulan Agustus tahun 2019 hingga saat ini belum juga dikembalikan.
“Sementara ketika PJS Kades Tanjung Atap tahun 2019 menanyakan terkait dana tersebut kepada Kades Tanjung Atap periode kepemimpinan tahun 2014 hingga 2018, Kades menjawab bahwa Dana BUMDes tersebut terpakai, “kata Yovi sembari mengungkapkan hal ini diperoleh dari sumber yang memberikan keterangan kepada pihaknya tertanggal 5 Nopember 2019.
Kembali diungkapkan Yovi, menurut informasi dilapangan, Bendahara BUMDes yang diduga memakai Dana tersebut pernah ditanya oleh perangkat Desa setempat terkait kapan akan dikembalikannya Dana tersebut, Bendahara BUMDes menjawab dengan berbagai alasan untuk berdalih yang seolah tidak ingin mengembalikan Dana BUMDes tersebut bahkan tidak ingin bertanggungjawab.
Menurutnya, jadi jelas Kepala Desa Tanjung Atap tersebut diduga banyak permasalahan selama kepemimpinannya terkait pengelolaan anggaran Dana Desa dan BUMDes periode 2015 hingga 2018 juga Dana bantuan lainnya dan bahkan Oknum Kepala desa tersebut saat ini maju mencalonkan diri menjadi calon Kepala desa Tanjung Atap Barat.
“Oknum Kades tersebut saat ini maju mencalonkan diri di desa Tanjung Atap Barat karena diketahui citra dirinya rusak dimata masyarakat Desa Tanjung Atap,”tandasnya.
Sampai saat ini kami menggelar aksi di DPRD dan Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Ogan Ilir (OI), pantas diduga Dana tersebut belum juga dikembalikan oleh Bendahara BUMDes yang diketahui merangkap jabatan sebagai Ketua BPD dan Kepala Desa Tanjung Atap itu sendiri.(Neng isah/ukik)