Nusantara Satu-Walikota Palembang Harnojoyo secara langsung sampaikan perwali tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Dalam penyampaian Perwali tersebut masalah penerapan PSBB menjadi salah satu hal yang disalah tafsirkan oleh masyarakat luas Kota Palembang.
Hal ini secara langsung ditanggapi Gubernur Sumatera Selatan, bahwa kota Palembang telah menjalankan sebagian pemberlakuan PSBB seperti kerja di rumah, belajar di rumah dan taat memberlakukan Protokoler kesehatan.
Ia juga sempat mengomentari masalah tanggapan masyarakat di media sosial kenapa Walikota Palembang tidak segera melakukan PSBB, saya sempat berfikir setiap daerah itu berbeda dan harus ada konsep yang benar-benar matang untuk diterapkan kepada masyarakat luas.
“Maka dari itu apa yang dilakukan Pemkot Palembang saya kira sudah maksimal dalam menjalankan tugas serta penerapan sosialisasi protokoler kesehatan kepada masyarakat yang ada di Palembang. Banyak sekali komentar dari masyarakat yang tidak bertanggung jawab akan untuk segera diberlakukannya PSBB ini,” jelasnya, Senin (18/5).
Saat mendengarkan persiapan pelaksanaan PSBB di ruang rapat Parameswara Sekretariat kota Palembang. Ia juga menambakan dalam satu kondisi ini ada saja blok yang berbeda untuk membuat panik masyarakat diluar sana, sehingga menciptakan suatu kondisi yang kurang baik. Sementara itu ia menilai dalam penerapan tersebut ada beberapa sektor yang harus tetap berjalan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Semua saya serahkan kepada Pemkot Palembang dalam mengatur strateginya.
Ditempat yang sama Walikota Palembang Harnojoyo menambahkan bahwa PSBB sesungguhnya sudah kita laksanakan jauh sebelum diusulkan ke Kementrian Kesehatan seperti halnya belajar di rumah dan bekerja di rumah dan melaksanakan peraturan protokol kesehatan. Besok kami merencanakan guna mensosialisasikan Perwalinya ke masyarakat.


