Nusantara Satu-Jika Pompanisasi dan Kolam Retensi Sungai Bendung beroperasi maka kawasan yang menjadi langganan banjir yang bermuara ke Sungai Bendung, dapat diselesaikan permasalahannya.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Palembang saat peninjauan proyek pompanisasi dan retensi Sungai Bendung, Kamis (24/10/2019).
Dia mengatakan, ada 2.400 hektar luas daerah yang sering terjadi genangan yang bermuara ke Sungai Bendung. Untuk daerah Aliran Sungai yang sering terjadi genangan, meliputi Kolam Retensi Polda, Kolam Retensi Talang Aman, Kolam Retensi IBA, Seduduk Putih dan Sekip. “Kalau pompanisasi ini selesai, insya Allah genangan yang selama ini terjadi dapat terselesaikan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk progres pengerjaan pompanisasi Sungai Bendung sudah mencapai 92 persen. Dengan enam pompa yang masing-masing memiliki kapasitasnya 36.000 liter per-detik.
“Pompa sudah datang ada enam unit, satu pompa kekuatannya 6.000 liter per-detik, total kapasitasnya 36.000 liter per-detik,” ucapnya.
Dia berharap pengerjaan pompanisasi Sungai Bendung akan cepat selesai dan tepat waktu. Pasalnya Harnojoyo mendapat informasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bahwa hujan mulai turun pada bulan November.
“Saya berpesan untuk berhati-hati bila pompa ini sudah beroperasi karena daya hisapnya sangat kuat,” katanya.
“Untuk penanggulangan daerah yang tergenang memerlukan biaya sangat besar oleh karena itu ia berharap masyarakat merubah perilaku salah yang ada pada masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, Perilaku salah selama ini adalah sungai kita tutup dengan sampah, sehingga sungai menjadi hilang. Sebelum kemerdekaan/zaman Belanda, Kota Palembang memiliki 371 sungai, belum seabad Indonesia merdeka tinggal 95 sungai.
“Itu menjadi PR kita bersama, kalau tidak dibuat pompanisasi ini maka , kota Palembang akan tenggelam. Pasalnya, topografi Kota Palembang 53 persen adalah daerah perairan, selama ini genangan air diselesaikan,” pungkasnya. (Akip)