Nusantara satu-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menjadwalkan pertemuan dengan Waria Se-Kabupaten PALI, Senin (22/07/19). Kegiatan tersebut sebagaimana yang tertulis di dalam undangan yang beredar, yakni kegiatan “Pertemuan dan Shering Waria Sehat” Se-Kabupaten PALI.
Namun dengan adanya rencana kegiatan tersebut, menimbulkan sedikit polemik atau perbedaan pendapat bahkan ditentang oleh sebagain masyarakat.
Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Labupaten PALI, Ustadz M Erlin Susri, SSos.I M.Pd.I, menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut seolah-olah pemda mendukung keberadaan Waria yang ada dikabupaten PALI, dan dapat menimbulkan kelompok Waria baru.
“Kita ketahui sosialisasi seks bebas tersebut bagus, tapi hendaknya dinas kesehatan PALI tidak saja hanya sosialisasi bahayanya seks bebas dan pergaulan bebas saja terhadap mereka, melainkan memberikan penyadaran kepada mereka agar kembali kepada hakikat qodrat mereka itu sendiri, yaitu sebagai laki-laki,”ungkapnya,
Dan lebih penting lagi, lanjut ketua PCNU, sosialisasi ini seharusnya juga diberikan kepada anak-anak muda baik dikalangan pelajar, mahasiswa dan umum, dalam hal ini lebih bagus lagi kalau dinas kesehatan menggandeng tokoh agama dalam sosialisasinya, sehingga dibahas juga dari sisi hukum sosial dan agamanya.
“Kami menolak jika adanya kegiatan yang seolah melegalkan Waria di PALI, karena melanggar agama, dalam konteks agama manusia itu cuma ada laki-laki dan perempuan. Walaupun dia waria (kelamin ganda,red) fiqih mengajarkan cara melihatnya apakah dia laki laki atau perempuan cukup lihat kelaminnya, mana salah satu kedua kelamin tersebut yang berfungsi, maka itulah status kelamin orang memiliki,” katanya.
Terpisah, Bupati PALI Ir H Heri Amalindo MM, kaget dengan adanya pertemuan tersebut, dan dirinya sebagai bupati tidak mengetahui adanya pertemuan tersebut, dan dari dinas mana yang akan melaksanakannya pun dirinya tidak mendapatkan laporan.
“Saya tidak tahu, tidak ada laporan kepada saya. Dinas mana yang melaksanakanpun saya belum tahu. Coba nanti konfirmasi pada Sekda, kalau bisa dibatalkan, batalkan saja. Ditempat lainkan juga tidak ada yang melegalkan Waria,”ungkap Bupati
Sementara, Sekda PALI, H. Syahron Nazil, SH, pihaknya sudah menanyakan pada pihak Dinkes, dan bahwa benar akan ada kegiatan sosialisasi tentang sek bebas, namun teruntuk semua kalangan.
“Kegiatannya bagus, tadi kita sudah minta penjelasan dari Kadinkesnya. Kita tidak tau kalau yang diundang hanya Waria, infonya untuk semua kalangan,”kata Sekda.
Ditanya soal akan dibatalkan atau ditunda, Sekda akan berkoordinasi lagi. “Nanti kita koordinasikan lagi, kita belum sedalam itu mengetahui kegiatan tersebut yang hanya untuk Waria,” pungkasnya
Sementara, Plt Kepala Dinkes Lydwirawan, saat dihubungi beberapa kali melalui telponnya tidak ada tanggapan atau tidak diangkat.
“Dan akan berkoordinasi dengan jajarannya jika memang dapat dibatalkan dirinya akan memerintahkan untuk dibatalkan,”ujarnya. (Nanang Paulus)