Nusantara Satu-Sebanyak 325 orang calon jamaah Haji Kabupaten Muaraenim mengikuti Manasik Haji tingkat Kabupaten yang digelar Kankemenag Muara Enim di Masjid Agung Muaraenim, Rabu (19/6). Manasik Haji dibuka Bupati Muaraenim H. Ahmad Yani serta dihadiri Wakil Bupati H. Juarsah, Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi, Unsur Forkompinda Kabupaten Muaraenim, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Muaraenim, serta Pimpinan BPS BPIH.
Dalam laporannya, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Abdul Haris Putra menyampaikan, jumlah calon jamaah haji Kabupaten Muaraenim sebanyak 325 orang yang terdiri dari 160 laki-laki dan 165 perempuan. Mereka akan mendapatkan bimbingan manasik dari beberapa narasumber baik pejabat Kemenag maupun pihak-pihak terkait. “Saya berharap bapak/ibu dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga bisa menjadi bekal berharga kala berangkat ke Tanah Suci,”pesan Haris.
Bupati Muaraenim Ahmad Yani dalam arahannya menegaskan bahwa haji merupakan ibadah fisik. Karenanya, jamaah diminta selalu menjaga kesehatan dan menjaga fisik tetap prima. “Dengan demikian, tentu kita akan beribadah dengan lebih khusyu tanpa ada halangan suatu apapun. Jangan lupa doakan juga daerah yang kita cintai ini agar semakin maju,”kata Yani.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi, dalam uraiannya menyampaikan bahwa jamaah Kabupaten Muaraenim tergabung dalam Kloter 12. Mereka akan masuk Asrama Haji Palembang pada 17 Juli 2019 dan dijadwalkan sampai Madinah pada 18 Juli 2019.
“Saya harap bapak/ibu dapat menjaga fisik dengan bijaksana. Jangan membawa barang bawaan yang terlampau banyak, secukupnya saja. Nanti saat di asrama haji, bapak/ibu akan menerima uang living cost, yang memang menjadi hak bapak/ibu,”tutur Fajri.
Dalam kesempatan itu, Fajri juga menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada para jamaah. Tahun 2019 ini, ada delapan inovasi yang dilakukan, yakni pemberlakukan fast track imigrasi di semua embarkasi, penyewaan full musim untuk hotel di madinah, pemetaan kualifikasi dan komposisi petugas pada Satgas Arafah dan Mina, penomoran tenda penambahan urinoir dan AC di tenda Arafah, pelaporan petugas dilakukan secara elektronik dan terpadu dengan siskohat, penyederhanaan panduan manasik haji, integrasi data kesehatan dengan Siskohat, serta pembentukan layanan terpadu di Daker Mekkah. (Ajib)