Beranda PALI IWO dan PWI Kabupaten PALI Mengutuk Keras atas Pengeroyokan Wartawan di OKUT

IWO dan PWI Kabupaten PALI Mengutuk Keras atas Pengeroyokan Wartawan di OKUT

651
0

Nusantara Satu-Puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Solidaritas Wartawan melakukan aksi damai yang diawali dengan berorasi di depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU Timur, Jumat pagi (31/05)

Dalam aksi tersebut mereka meminta pengusutan tuntas terkait pengeroyokan seorang Jurnalis TV pada Senin lalu.

“Wartawan bukan pembawa petaka, profesi kami mulia,” teriak massa aksi yang dikomandoi Korlap Rico Anggara dan Fahmi dari Ikatan Wartawan Online (IWO) OKU Timur.

Dalam aksi damai itu para wartawan merasa tersinggung dan tida terima atas pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga orang staf dinkes.

”Dikit-dikit main kekerasan, terlalu arogan. Pecat Kadinkes karena gagal membina bawahan,”pekik massa aksi lainnya

Dalam aksi itu juga dilakukan aksi teatrikal, 3 orang dengan mulut tertutup lakban dengan badan penuh luka adalah representasi dari cederanya demokrasi dan kebebasan berpendapat.

Bahkan saat Sekdin menyambut massa aksi sempat mendapat penolakan karena massa ingin bertemu langsung dengan Kadin, Zainal Abidin yang ternyata sudah mudik ke Pacitan.

Pukul 09.00 aksi dimulai itu juga dilakukan peletakan kartu identitas wartawan sebagai simbol duka bagi iklim jurnalistik di OKU Timur. Sekaligus penandatanganan petisi dukungan untuk pengusutan tuntas kasus pengeroyokan. Sedikitnya ada 12 poin tuntutan massa aksi hari itu yang dibacakan di hadapan staf Dinkes

Pada aksi ini, Polisi dan Tentara yang ikut mengamankan situasi. Seusai di Kantor Dinkes, massa kemudian konvoi ke arah halaman Kantor Bupati. Di sana  6 orang perwakilan diterima oleh Bupati. Dalam diskusi yang disaksikan oleh Sekda, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Asisten 1, bupati berjanji menuntaskan masalah itu pada Sabtu besok.

Massa  mengaku tak puas lantaran Bupati Kholid Mawardi, mengatakan permintaan maaf akan dilakukan oleh pihaknya jika laporan di kepolisian dicabut.

“Kami merasa tidak puas, karena untuk laporan di kepolisian itu urusan pribadi antara pelaku dan kawan Imam Tasrul. Proses hukum seharusnya tetap berjalan. Tapi untuk urusan dengan institusi wartawan permintaan maaf secara terbuka seharusnya bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu ada syarat-syarat segala. Karena ini bentuk solidaritas kami kepada kawan yang dianiaya.” Kata Triangga, Ketua IWO OKU Timur.

Usai berunding setelah bertemu Bupati, Forum Solidaritas Wartawan akan kembali berkumpul dengan massa yang lebih banyak besol Sabtu 1 Juni 2019, bertepatan dengan upacara Hari Lahir Pancasila di lapangan Pemda.

Selain itu datang juga stetmen dari seluruh wartawan dari kabupaten pali yang di wakili Nanang Paulus mengatakan kasus ini harus di usut tuntas jangan di biarkan kendor dan harus di kawal terus.

Kami sebagai jurnalis adalah penyampai pesan kepada masyarakat melalui media yang kami kerjakan adalah tugas mulya dan saya mewakili seluruh wartawan kabupaten pali turut prihatin kepada rekan kami yang di aniaya di kabupaten Oku Timur serta kami mengutuk keras kejadian ini. (Tim IWO dan PWI PALI/ Nanang Paulus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini