Nusantara Satu-Masyarakat Desa Suka Damai, kecewa karna pembangunan Embung Desa Suka Damai, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mangkrak dan terbengkalai di duga di kerjakan oleh kontraktor yang tidak bertanggung jawab.
Ada apa di balik mangkraknya pembangunan mbung desa suka damai kabupaten PALI, di duga kontraktor nya kabur dan tanpa kabar, serta di duga banyak meninggalkan hutang material. Sangat memalukan.
Perihal ini di duga sudah ada Lembaga Swadaya Masyarakat yang melayangkan surat pengaduan tentang mangkraknya pembangunan Mbung tersebut ke pihak yang berwajib kata warga.
Masyarakat menanyakan hal ini, kalau sudah seperti ini siapa yang bertanggung jawab. Kami berharap kepada pihak yang berwajib seperti Kejari,Kejati,Kejagung,Tipikor,KPK, tolong selidiki perihal ini tolong di tuntaskan.ujar salah satu masyarakat yang enggan di sebut namanya.
Dari masyarakat sekitar yang enggan di sebutkan namanya mengatakan “Pembangunan ini adalah Anggaran APBD tahun 2018 dan hingga sampai saat ini belum ada penyelesaian alias terbengkalai tidak di selesaikan oleh pihak kontraktor serta di duga pembangunan ini ada sangkut pautnya dengan salah satu DPRD kabupaten PALI, Ujarnya.
Selanjutnya, Nama Lelang Normalisasi Sungai / Mbung Desa Suka DamaiKategoriPekerjaan Konstruksi Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang IlirSatuan KerjaDINAS PEKERJAAN UMUM. Pagu Rp 1.200.000.000,00. HPS Rp 1.200.000.000,00
Nama Pemenang CV. POETRA MAKASSAR. Alamat JL. Darussalam Gg. Dahlia I B No. 32 Langkapura Baru Kemiling Bandar Lampung – Bandar Lampung (Kota) – Lampung NPWP 66.510.173.9-322.000 Harga PenawaranRp 1.185.992.000,00.
Sangat disayangkan pembangunan yang bertujuan untuk membantu dan berguna untuk masyarakat banyak namun di duga hanya menguntungkan salah satu pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pembangunan mbung desa suka damai di bangun untuk penampungan air bersih, namun kenyataan sekarang di duga terbengkalai seperti balong ikan.
Angan angan masyarakat mendapatkan air bersih sirna sudah.
Namun yang sangat di sayangkan dari pihak dinas terkait, dinas PU Bina Marga di duga enggan berkomentar. Ada apa ini?
proyek sebesar itu di duga di kerjakan oleh pihak ketiga hanya memprioritaskan “Profit Oriented” hingga dalam pelaksanaan Saya kira Melalaikan metoda pelaksanaan maupun persyaratan Teknis yang di isyaratkan, Kata warga.
Sampai saat ini masyarakat mempertanyakan perihal ini siapa yang bertanggung jawab karna sampai saat ini belum ada titik temu dan klarifikasi dari dinas terkait.
Di duga proyek ini sudah di bayar 80 % dari nilai kontrak itu sendiri, sedangkan pembangunan masih jauh dari selesai serta mangkrak tidak di selesaikan pihak kontraktor. Namun perihal ini belum ada klarifikasi dari dinas terkait,padahal sudah pernah di pertanyakan oleh salah satu pihak media. Namun pihak dinas PU Bina Marga enggan berkomentar dan memberikan suara terkait perihal ini,”ujarnya kepada awak media. (Nanang Paulus)