Palembang, Nusantarasatu.co.id – Pasca satu bulan lebih Pemilihan Umum Pilpres dan Pileg 2019 dan sampailah pada hari penetapan hasil Pemilu 2019, namun dinamika yang terjadi masih banyak Isu-isu yang beredar di masyarakat baik berupa propaganda agama, suku, ras dan budaya. Sehingga dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Kepengurusan Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang berinisiatif mengajak seluruh lapisan masyarakat dan juga kaum millennial khususnya mahasiswa untuk dapat menjaga kondusifitas pasca pengumuman penetapan hasil pemilu 2019.
Presiden Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Rudianto Widodo mengatakan, sebagai pemuda yang menjadi corong perubahan bangsa yang lebih baik harus berjalan pada arah untuk mempersatukan bangsa. Hari ini bukan lagi berbicara masalah 01 ataupun 02, tapi hari ini kita berbicara masalah cinta kita terhadap tanah air Indonesia dan berbicara 03 pada Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. “Kita harus berupaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
“Kita mengetahui dari media yang menginformasikan bahwasannya banyak korban jiwa pada Pemilu 2019, hal ini menjadi perhatian besar bangsa karena ini merupakan peristiwa memprihatinkan yang harus kita beri apresiasi dan juga menghormati kinerja pihak penyelenggara yang telah bekerja keras dalam menyukseskan Pemilu 2019,” tambahnya.
Lebih lanjut dia menghimbau agar jangan terpecah belah karena perbedaan. Kalau mengulas sejarah, Negara Indonesia bisa berdiri karena keanekaragaman budaya, ras dan suku yang disatukan dalam Bhinneka Tunggal Ika, maka dari itu hari ini kita serahkan dan percayakan kepada pihak penyelenggara untuk menjalankan tugas semaksimal mungkin sehingga dapat menciptakan Pemimpin yang berintegritas untuk dapat membawa Negara Indonesia menuju kearah yang lebih baik.
“Kita harus Menghormati dan Menghargai Hasil Keputusan Pemilu, DEMA UIN juga meminta kepada POLRI dan TNI untuk bertindak tegas kepada orang-orang atau kelompok yang dapat memecah belah guna menciptakan Sumsel tetap Zero Conflict dan menciptakan Indonesia Damai. Dema UIN Menolak People Power, dan Menolak hal hal yang berbau Makar,” pungkasnya. (Akip)