Nusantara Satu-Polres Metro Jakarta Pusat telah berhasil mengungkap terkait aksi kekerasan di area publik yang beberapa waktu yang lalu sempat viral di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pelaku pengrusakan sekitar 5 (lima) orang yang berinisial SD (23 th) HL 44 (th), RD. Kejadian tersebut ada dua tempat kejadian perkara, dan pada saat kejadian terjadi pada tanggal 26 Oktober 2019 lalu.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo mengatakan kejadian, “pengrusakan tersebut dimana ada dua kelompok yang saling berkejaran dan menggunakan senjata tajam alat pemukul lainya.”
Dengan kejadian tersebut berakibat pula terhadap konsentrasi massa, kami berhasil mengungkap para pelaku inisial SD, HL, dan RD. Kemudian dari kejadian tersebut ada dua tempat kejadian perkara yang pertama ada dirumah, dan tempat kantor salah satu ormas. Untuk ketiga tersangka yaitu MFR, D, HL dan yang terlihat pukul-pukulan di jembatan ada tersangka HD usia 34 tahun warga Tanah Abang dan FZ usia 34 tahun warga Tanah Abang. Terang Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo didampingi Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono, Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Valva di Ruang Media Center Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019), pukul 14.00 Wib.
AKBP Susatyo menjelaskan, “dengan pengungkapan ini tentunya kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kepolisian tidak mentolerir berbagai aksi kekerasan dan tidak hanya meresahkan bagi masyarakat sekitar tetapi juga bisa meresahkan di area publik khususnya di Tanah Abang adalah Central Ekonomi bagi tumpuan banyak orang.”
Pelaku kami kenakan pasal 170 KUHP diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun, terhadap baik yang tiga orang yang mendatangi kantor salah satu ormas dan dua orang yang terlihat langsung diatas jembatan. Ujar AKBP Susatyo Purnomo.
Motif dari kejadian ini berdasarkan dari keterangan para tersangka adanya keselah pahaman bahwa ada kelompok yang mengusainya, namun demikian ini adalah pintu bagi kami untuk bisa mengungkap berbagai aksi-aksi premanisme.
Tentunya provokasi dan sebagainya masih kami dalami, yang pasti untuk ke 5 (lima) tersangka kami tangkap meruoakan bagian kelompok yang ingin menunjukan indentitiasnya. Ada dua korban saat ini sudah proses rawat jalan, untuk korban ada yang dibagian kepala, dan dibaguan lengan. Namun untuk ke dua korban saat ini masih dirawat di RS Tarakan. Tutupnya. (IS)