Nusantara Satu-Pemerintah Kota Palembang terus berupaya mengentaskan kawasan kumuh. Kabar baiknya, angka kekumuhan di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini terus menurun.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang, Affan Prapanca Mahalli, mengatakan, sejak 2015 hingga saat ini kawasan kumuh di Palembang sudah berkurang1.600 hektare.
“Awalnya kawasan kumuh ada 2.500 hektare. Saat ini di 2023 tinggal 900 hektare,” kata Affan, Selasa (29/8/2023).
Affan mengatakan, 900 hektare kawasan kumuh di Kota Palembang tersebar di 57 kelurahan, dengan luasan yang bervariasi di setiap titik.
“Seperti di kawasan Seberang Ulu, tepian Sungai Musi, dan kecamatan di perbatasan seperti Sematang Borang dan Gandus,” Affan.
Menurut Affan penanganan kawasan kumuh ini perlu proses. Tentu ini tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi semua pihak.
“Baik itu Pemkot Palembang, Pemprov Sumsel, masyarakat secara swadaya, instansi non pemerintah, BUMD di Palembang,” katanya.
Affan melanjutkan, Perkimtan saat ini mengejar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2 persen luasan pada tahun 2023.
“Sampai tahun ini kita harus menyelesaikan sekitar 160 hektar lagi dari total luasan yang tersisa itu,” kata Affan.