Nusantara Satu-Usai berstatus pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Pemerintah kota Palembang terus menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan sweeping terhadap para gelandang dan pengemis (gepeng).
Disasarnya para gepeng dan pengemis ini dikarenakan masih kerap terlihat berkeliaran di malam hari khususnya disetiap perempatan lampu merah, dan jalan sudut kota lainnya. Tindakan penertiban para gepeng ini dilakukan guna mensterilkan wilayah dari penyebaran COVID-19.
“Kita lagi menjaga Kota Palembang dari COVID-19. Tetapi masih saja ada informasi gepeng beredar pada malam hari makanya kita lakukan sweeping,” terang Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, saat melakukan sweeping, Kamis dini hari (21/5).
Ditegaskan Fitri, bahwa aksi sweeping telah dilakukan dari kemarin malam atau Rabu, (20/5). Sedikitnya puluhan gepeng terjaring dalam razia itu. Namun tindakan tersebut masih sifatnya melakukan edukasi serta pembinaan terlebih dahulu.
“Kita berikan mereka nasi kotak dan sebatas edukasi. Tapi kita data apabila besok malam masih berkeliaran akan kita amankan,” tegasnya.
Wawako menyebutkan, dari hasil sweeping itu, dirinya masih banyak mendapati gepeng tidak menggunakan masker. Bahkan ada gepeng ditemukan tinggal menempati haltel transmusi. Dia mengimbau masyarakat untuk memahami PSBB. Ia meminta warga tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan.
“PSBB bukan melarang tapi pembatasan. Masyarakat harus memahaminya. Jadi apabila tidak ada kepentingan di luar rumah lebih baik jangan keluar agar tidak terkena COVID-19. Karena kita tidak tau orang di sekeliling yang terlihat sehat dia bisa saja terinfeksi COVID-19. Sebab orang tanpa gejala bisa saja berada di luar rumah,” pungkasnya.
