PALI- Setelah angkutan Batu bara di larang melewati jalan umum areal Propinsi SUMSEL khususnya areal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang beberapa tahun belakangan ini meresahkan warga di karenakan merusak jalan dan sering terjadinya banyak korban.
Kini salah satu perusahaan swasta yang bergerak di angkutan batu bara kembali meresahkan warga, namun buakan melalui jalur darat lagi melainkan jalur air.
Hal ini membuat warga pesisir Lematang tambah geram, karena bisa membuat kerugian di masyarakat pesisir Lematang.30/03/2020.
Ahir Ahir ini banyak warga protes terhadap Perusahaan yang mengangkut Batu bara melalui jalur sungai Lematang karna menurut banyak laporan masyarakat air sungai menjadi tercemar oleh limbah Batu bara, dan juga mengganggu aktivitas nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di sungai Lematang tersebut,” ungkap Edi.
Setelah melihat dan mendengar langsung dari masyarakat pesisir lematang mulai hulu (warga desa-desa di kab. muara Enim) dan desa-desa di pesisir lematang Kabupaten PALI, masyarakat meminta supaya ANGKUTAN BATUBARA MELALUI SUNGAI LEMATANG UNTUK DIHENTIKAN sebelum jelas status operasionalnya. Kepada pemangku kepentingan secepatnya direspon,” ungkap Hairul mursalin Tokoh Masyarakat Tanah Abang wakil Rakyat Periode 2014-2019.
Hairul Mursalin mengatakan tiba tiba muncul kegiatan ini, sosialisasi kemasyarakat tidak ada, ini dapat kita duga izin prinsip belum ada bahkan sudah ada memakan korban, meneggelamkan perahu masyarakat akibat ombak ponton.
Saya dan masyarakat akan menggiring hal ini dan rencana besok akan melayangkan surat protes ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PALI Juga ke komisi 2 DPRD PALI,” tambahnya saat di konfirmasi wartawan lewat whashap pribadinya.
Serta surat Nota protes akan kami tembuskan ke Dirjen Perhubungan Laut
Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
Dirjen Lingkungan hidup RI, Pemkab muara enim, Pemkab penukal abab lematang ilir, Dinas Perhubungan PALI,” Tutupnya.
karne dlm berapa minggu ini lewat terus,kalau di tanya pada kades desa persiapan tanah abang timur itu uji coba.
Hari minggu tgl 29 maret 2020 terjadi karam tengah Lematang perahu ngangkut buah rambai punya heri,itu dampak ombak ponton,kalau bicara dampak itu banyak,debu batu bara,tanah longsor,nelayan pencari ikan,” ungkap Pranata.
Hal ini dapat menurunkan omzet pendapatan Nelayan di pesisir Lematang serta dapat mengakibatkan air kotor padahal sumber air PDAM kabupaten PALI dari Sungai Lematang.


